cover
Contact Name
Tri Wardhani
Contact Email
twd@widyagama.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
agrika@widyagama.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
AGRIKA
Published by Universitas Widyagama
ISSN : 19075871     EISSN : 25416529     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrika mempublikasikan hasil-hasil penelitian dalam bidang ilmu pertanian meliputi penelitian di bidang budidaya pertanian, agrobisnis dan teknologi pengolahan hasil pertanian, juga menginformasikan berbagai paket teknologi, ulasan ilmiah, komunikasi singkat dan informasi pertanian.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 2 (2017)" : 8 Documents clear
KARAKTERISTIK, PENCIRI DAN KEUNGGULAN BELIMBING VARIETAS KARANGSARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL ASAL JAWA TIMUR B Baswarsiati
Agrika Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.495 KB) | DOI: 10.31328/ja.v11i2.491

Abstract

Belimbing Karangsari merupakan salah satu produk hortikultura yang mempunyai keunggulan secara komparatif maupun kompetitif yang ada di Kota Blitar. Penelitian dilakukan untuk mengetahui karakteristik, penciri dan keunggulan belimbing varitas Karangsari. Belimbing Karangsari memiliki beberapa keunggulan terutama penampilan buahnya sangat menarik berwarna kuning oranye bila telah masak optimal, ukuran buahnya besar sekitar 350 – 700 gram per buah, rasa buah manis, kandungan air tinggi, daya simpan lebih dari 7 hari. Belimbing ini mampu berbunga dan berbuah sepanjang tahun dan panen dapat dilakukan 3-4 kali dalam setahun. Produktivitasnya 400-500 kg/pohon/tahun (4 kali panen) dengan umur tanaman lebih dari 10 tahun. Belimbing Karangsari memiliki potensi keunggulan buah dibandingkan dengan varietas unggul belimbing lainnya seperti Dewa Baru, Dewi Murni dan Si Manis serta Tasikmadu. Disamping itu, memiliki potensi ekonomis tinggi dan memenuhi pangsa pasar swalayan di Jawa Timur maupun di Indonesia yang biasa disebut dengan belimbing Bangkok Merah. Kata Kunci : Belimbing, Karangsari, Karakteristik, Blitar
PENGARUH MACAM PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS HIBRIDA (Zea mays saccharata) DI DATARAN TINGGI KOTA BATU Arin Candra Setiawati; Elik Murni Ningtias Ningsih; Suslam Pratamaningtyas
Agrika Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.469 KB) | DOI: 10.31328/ja.v11i2.484

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan serapan unsur hara N, P, K pada tanaman jagung dengan pemberian pupuk bokasi seresah jagung dan pupuk anorganik. Hipotesa penelitian diduga terdapat interaksi antara pemberian pupuk bokasi seresah jagung dan pemberian pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan serapan unsur hara pada tanaman jagung manis hibrida. Tempat dan waktu pelaksanaan penelitian dilakukan di Desa Binangun Kecamatan Bumiaji Kota Batu, dengan ketinggian tempat 900 dpl, mulai November 2016 hingga selesai. Perlakuan pada penelitian menggunakan faktorial, dengan 2 faktor yaitu: Faktor 1 : Perlakuan pupuk anorganik tunggal yaitu PI: tanpa Pupuk, P2: pupuk N,P,K dosis ½ dari dosis penuh (N: 62,5 kg/ha P: 50 kg/ha K: 37,5 kg/ha) P3: pupuk N,P,K dosis 3/4 kali dari dosis penuh (N: 93,75 kg/ha P: 75 kg/ha K: 56,25kg/ha) , P4: pupuk N,P,K dosis Penuh (N: 125 kg/ha P: 100 kg/ha K: 75 kg/ha) dan Faktor 2: Perlakuan Pupuk Bokashi Seresah Jagung yaitu B1 : Tanpa pupuk, B2 : Pupuk Bokashi (dosis 10 ton/ha), B3 : Pupuk Bokashi (dosis 20 ton/ha), B4 : Pupuk Bokashi (dosis 30 ton/ha). Data pengamatan dianalisa dengan ANOVA dilanjutkan uji beda nata Tukey HSD (BNJ 5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil produksi tertinggi pada perlakuan P4B4 dan perlakuan P2B1.
STUDI PEMBUATAN PERMEN JELLY DENGAN VARIASI KONSENTRASI SARI KULIT BUAH NAGA (Hylocereus costaricencis) DAN EKSTRAK ANGKAK Kurnia Afifah; Enny Sumaryati; Moh. Sui
Agrika Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.846 KB) | DOI: 10.31328/ja.v11i2.492

Abstract

Permen jelly kulit buah naga merupakan inovasi pengolahan pangan yang memanfaatkan limbah dari buah naga yang memiliki nilai gizi untuk dijadikan produk yang bermanfaat. Selain itu angkak telah diketahui memiliki banyak manfaat bagi tubuh dan dapat berfungsi sebagai pengawet alami. Tujuan dalam penelitian ini adalah mendapatkan konsentrasi terbaik sari kulit buah naga (Hylocereus costaricensis) dan ekstrak angkak untuk membuat permen jelly dengan mutu terbaik Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental yang disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor perlakuan yang terdiri dari 3 level yaitu konsentrasi sari kulit buah naga 10%, 20% dan 30%, sedangkan konsentrasi ekstrak angkak 0%, 2% dan 4%. Kedua faktor memberikan interaksi terhadap parameter pH, kadar air, angka kapang khamir, angka lempeng total dan rasa. Perlakuan kulit buah naga 30% dan ekstrak angkak 2% merupakan perlakuan terbaik dengan rerata nilai kekerasan 98,0 mm/50gr/5dt; pH 4,49; kadar air 19,42%; gula reduksi 14,64%; aktivitas antioksidan 5,97%; angka lempeng total hari ke-60 50,33x102; angka kapang khamir hari ke-60 80,33x102; rasa 3,6; warna 3; aroma 3,1; dan tekstur 3,6. Kata kunci: kulit buah naga, angkak, permen jelly
MANFAAT SERAT SISAL (Agave sisalana L.) DAN BAMBU (Bambusoideae) UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN MASYARAKAT MODERN Lia Verona; Teger Basuki
Agrika Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.447 KB) | DOI: 10.31328/ja.v11i2.487

Abstract

Kebutuhan masyarakat modern sangat banyak di antaranya kebutuhan yang berbahan baku sisal maupun bambu, contohnya: peralatan rumah tangga, tambang kapal, terpal, peralatan bangunan (properti). Di samping manfaat tersebut di atas, sisal dan bambu juga bermanfaat untuk mencegah erosi tanah di kawasan yang berlahan kritis, sehingga dapat mencegah tanah longsor maupun banjir di kawasan hilir yang diakibatkan pendangkalan sungai. Tanaman ini dapat ditumpangsarikan dengan tanaman semusim misalnya kacang tanah maupun jagung sehingga dapat memperkecil resiko kegagalan panen dan mempercepat penerimaan hasil usahatani bagi petani yang mengusahakan sebelum tanaman sisal dapat dipanen. Keistimewaan lain tanaman bambu adalah dapat menabung + 90% air hujan sehingga dapat memperbesar sumber air di kawasan hulu yang sebagian besar berlahan kritis/kering, sehingga bermanfaat dalam pengadaan air di kawasan hulu maupun memperbesar debit air sungai di kawasan hilir. Kata kunci: bambu, bahan baku, perbaikan lingkungan, sisal
PENGARUH PENAMBAHAN PEWARNA EKSTRAK KUNYIT DAN EKSTRAK WORTEL TERHADAP MARGARIN BERBAHAN MINYAK KELAPA DAN LEMAK COKLAT Slamet Raharjo; Moh. Su’i; S Suprihana
Agrika Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.405 KB) | DOI: 10.31328/ja.v11i2.488

Abstract

Margarin merupakan pengganti mentega dengan rupa, bau, konsistensi, rasa, dan nilai gizi yang hampir sama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi ekstrak pewarna kunyit dan wortel pada produk margarin minyak kelapa dan lemak coklat yang mempunyai asam laurat tinggi. Warna yang diinginkan pada margarin adalah kuning mentega (Butter Yellow). Penelitian ini dilakukan dengan dua factor yaitu faktor pertama jenis pewarna yang terdiri ekstrak kunyit dan ekstrak wortel, Faktor kedua adalah konsentrasi ekstrak pewarna terdiri dari 5%, 7% dan 10%. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis pewarna dan konsentrasinya tidak berpengaruh nyata pada Iodine Value (IV), kadar air dan titik leleh (Slip Melting Point), tetapi berpengaruh terhadap bilangan asam (Acid Value) warna. Perlakuan terbaik diperoleh pada jenis pewarna kunyit dengan konsentrasi 10% dengan nilai bilangan asam 2,04; iodive value 36,80; kadar air 10,13%; titik leleh 34,00 °C dan warna (kekuningan) 28,65. Kata kunci: Margarin, minyak kelapa, lemak coklat, kunyit, wortel
ANALISIS BIAYA DAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI BUNGA POTONG KRISAN (Chrysanthemum indicum L.) STUDI KASUS DI DESA WONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN Soi, Aprilinda; Julitasari, Evi Nurifah; Darmadji, D
Agrika Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.228 KB) | DOI: 10.31328/ja.v11i2.489

Abstract

Tanaman bunga potong krisan ( Chrysantemum indicum L.) merupakan salah satu jenis tanaman hias yang bernilai ekonomi, yang menjadi sumber pendapatan petani di Desa Wonosari Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Biaya produksi dan pendapatan dalam usahatani bunga potong krisan, (2) Faktor produksi yang mempengaruhi usahatani bunga potong krisan, (3) Tingkat efisiensi usahatani bunga potong krisan. Sampel penelitian adalah petani bunga potong krisan di Desa Wonosari Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Metode penentuan sampel dilakukan secara random. Metode pengambilan data melalui wawancara langsung berdasarkan kuisioner yang telah disiapkan. Metode analisis data menggunakan model regresi linear berganda dan analisis R/C ratio dan B/C ratio. Hasil analisis menunjukan bahwa: (1) biaya yang dikeluarkan oleh petani bunga potong krisan sebesar Rp18.220.712/ha/musim dengan keuntungan sebesar Rp 43.129.288/ha/musim; (2) Secara bersama-sama faktor luas lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk kandang dan pestisida berpengaruh terhadap produksi bunga potong krisan, (3) Secara parsial luas lahan, bibit dan pupuk kandang berpengaruh sangat nyata terhadap produksi bunga potong krisan, sedangkan variabel tenaga kerja dan pestisida tidak berpengaruh (4) Biaya produksi R/C ratio 3.37, sementara nilai B/C ratio 2,37. Kata kunci: Bunga potong krisan, biaya produksi, produksi, R/C ratio, B/C ratio, faktor produksi
PENGARUH VARIETAS DAN TEKNIK PERBANYAKAN BIBIT TERHADAP KECEPATAN PERTUMBUHAN MATA TUNAS TANAMAN TEBU Prasadhana Deka Sukoco; Tri Wardhani; Suslam Pratamaningtyas
Agrika Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.456 KB) | DOI: 10.31328/ja.v11i2.490

Abstract

Dalam pengolahan tebu menjadi gula dibutuhkan tanaman tebu yang berkualitas dan tanaman tebu yang berkualitas diperoleh dari bibit tebu yang berkualitas dan kuantitasnya mencukupi. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh metode pembibitan tebu pada tiga varietas tebu. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial (RAK) Faktor pertama yaitu varietas (V) yang terdiri dari tiga varietas yang berbeda umur panennya, yaitu V1: varietas yang memiliki umur genjah (varietas PS 881); V2: varietas yang memiliki umur tengah (varietas PSJK 922); dan V3: varietas yang memiliki masa panen akhir (varietas Bulu Lawang). Faktor kedua adalah teknik perbanyakan bibit yang terdiri dari 3 level, yaitu T1 (single bud planting), T2 (bagal mata) dan T3 (bud set). Dari kedua faktor tersebut diperoleh 9 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Interaksi perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap variabel yang diamati, tetapi teknik perbanyakan bibit berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, luas daun dan kecepatan tumbuh tunas pada 15 HST, serta berpengaruh nyata terhadap diameter batang pada umur 29 HST. Kata kunci: bibit tebu, perbanyakan tunas, varietas
RESPON TANAMAN BAWANG MERAH TERHADAP PEMUPUKAN BORON Tri Sudaryono
Agrika Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.979 KB) | DOI: 10.31328/ja.v11i2.485

Abstract

Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang sangat strategis. Selain bernilai ekonomi tinggi, bawang merah merupakan salah satu diantara jenis sayuran yang berkontribusi terhadap inflasi, mengingat harganya yang sangat fluktuatif dan permintaannya yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Produktivitas bawang merah di tingkat petani yang rendah, salah satunya disebabkan oleh pemupukan yang kurang tepat. Salah satu unsur hara mikro esensial yang selalu dibutuhkan oleh tanaman adalah boron (B). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemupukan unsur boron terhadap produksi tanaman bawang merah. Untuk mengetahui respon tanaman bawang merah terhadap pemupukan boron (dosis 0 – 12 kg/ha) telah dilakukan penelitian yang dilaksanakan di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang pada MK II (bulan Agustus sampai Nopember) 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan boron mempengaruhi pertumbuhan dan produksi bawang merah. Pemberian pupuk boron pada dosis 6 kg/ha menghasilkan tanaman bawang merah dengan pertumbuhan optimal, jumlah umbi per rumpun 15,13 siung, dan produksi paling tinggi, yakni 25,20 ton/ha umbi basah serta 22,83 ton/ha umbi kering Kata Kunci : Bawang merah, pupuk, boron, pertumbuhan, produksi

Page 1 of 1 | Total Record : 8